Rabu, 30 Januari 2013

Sejarah Pembentukan Paskibraka


            Pengibar Bendera Pusaka yang pertama adalah Bapak Latief Hendradiningrat dan Suhud S. menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-2, Presiden Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Bapak Mayor (L) Hussein Mutahar untuk bertugas menyiapkan dan memimpin upacara peringatan HUT Ke-2 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman istana Presiden Gedung Agung Jogyakarta tanggal 17 Agustus 1946.
Gagasan yang ada dalam benak beliau adalah bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, maka pengibar bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se-Indonesia. Kemudian Beliau memilih 5 (lima) Pemuda sebagai simbol Pancasila,3 orang putri dan 2 orang putra. Salah satunya adalah Titik Dewi pelajar SMA Sumatera Barat yang tinggal di Jogyakarta. Formasi pegibaran tersebut dilakukan pada tahun 1947 dan tahun 1948.
             Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya dilaksanakan di Istana Negara Jakarta tanggal 17 Agustus 1950 yang mana kemudian regu-regu pengibaran bendera ditentukan dan diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan.
             Tanggal 5 Agustus 1966 Bapak  Husein Mutahar diangkat menjadi Direktur Jendral Urusan Pemuda dan Latihan Pandu Indonesia (Ditjen UDAKA) ,yang salah satu kegiatanya erat kaitanya dengan Paskibraka kelak adalah Latihan Pandu Indonesia ber-Pancasila. Ke-khas-an  dari latihan ini adalah metode pendidikan dan pelatihanya yang menggunakan sistem Pendekatan Keluarga Bahagia. Yang diterapkan secara nyata dalam gambaran DESA BAHAGIA. Didalam kehidupan Desa Bahagia para peserta latihan (Warga Desa) diajak dan berperan serta menghayati kehidupan sehari-hari berisi
acara penghayatan dan pengamalan Pancasila. Dimulai dengan penerimaan warga Desa, pemilihan lurah dengan perangkat desa, musyawarah desa, malam renungan jiwa, dan upacara pengukuhan, dilakukan secara unik dan penuh semangat kekeluargaan.
             Tahun 1967, Bapak H. Mutahar dipanggil oleh presiden Soeharto untuk kembali menangani Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di yogyakarta, Beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu :
Kelompok 17 (Pengiring/pemandu)
Kelompok 8 (Inti/Pembawa)
Kelompok 45 (Pengawal)
Formasi ini melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17-8-1945.
Tahun 1967 sampai dengan 1972 angota yang terlibat dalam pengibaran bendera pusaka disebut PASEREKA (Pasukan Pengerek Bendera Pusaka). Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan nama PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) untuk mengganti nama Pasereka, dan Nama Paskibraka inilah yang dipakai hinga sekarang.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar